tugas ilmu budaya dasar
Nama : Avinda Martika
IBD sebagai salah satu MKDU
Npm : 31413521
kelas : 1ID06
JURUSAN TEKNIK INDUSTRIIBD sebagai salah satu MKDU
IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat membcrikan
pengetahuan dasar dan pengcrtian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Secara sederhana Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan.
Istilah
Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic
Humanitiesm yang berasal dari bahasa Inggris “The Humanities”. Adapun istilah
Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang bisa diartikan
manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan
seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa humanities berkaitan dengan nilai-nilai
manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Untuk mengetahui bahwa
Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu
diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar,
yaitu:
1.Ilmu-ilmu Alamiah (
natural scince ).
Ilmu-ilmu
alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam
semesta. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antar lain astronomi, fisika,
kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu sosial
(social science)
Ilmu-ilmu
sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain
ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial,
sosiologi hukum, dsb.
3. Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengetahuan
budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang
bersifat manusiawi. Pengethuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai
pengetahuan yang mencangkup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian
inipun dapat dibagi-bagi kedalam berbagai bidang keahlian, seperti seni tari,
seni rupa, seni musik, dll.
Tujuan ilmu budaya dasar
Penyajian mata
kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan
demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah
satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities)
akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan
alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Berpijak dari hal
diatas, tujuan mata kuliah ilmu budaya dasar adalah untuk mengembangkan
kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar
daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat
menjadi lebih halus. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat
:
1.
Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka
lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk
kepentingan profesi mereka.
2.
Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang
masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
Jika diperinci
maka tujuan pengajaran ilmu budaya dasar itu adalah :
1.
Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
2. Lebih peka dan
terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah
tersebut.
3. Mengusahakan kepekaan terhadap
nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
4. Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai
yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati
serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
Dengan ringkas
dapat disebutkan bahwa tujuan IBD adalah :
Perlunya
Melakukan PEMBENTUKAN pemikiran yang Khususnya berkenaan dengan Kebudayaan dan
Kemanusiaan,agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan
lingkungan budaya dapat diperluas.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Berdasarkan dari definisi mengenai IBD
yang telah dijalaskan dalam bagian sebelumnya, terdapat beberapa aspek yang
terkandung di dalamnya. Aspek-aspek tersebut adalah :
- Aspek kehidupan yang
intinya menangani dan mengungkapkan masalah kemanusiaan dan kebudayan dengan
pendekatan pengetahuan budaya (The Humanities), dari berbagai macam segi
disiplin ilmu kebudayaan atau keahlian maupun ilmu-ilmu gabungan.
- Hakekat manusia yang
satu (universal), namun banyak perbedaan- perbedaan antara manusia yang satu
dengan yang lainnya. Keanekaragaman tersebut terbentuk akibat adanya perbedaan
ruang, tempat, waktu, proses adaptasi, keadaan sosial budaya, lingkungan alam,
dimana terwujud dalam berbagai bentuk ekspresi seperti: ungkapan, pikiran, dan
perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
Melihat dari kedua masalah diatas,
keduanya merupakan inti masalah pokok yang dibahas dalam mata kuliah IBD.
Pengkajian manusia menjadi objek utama dalam mata kuliah ini. Bagaimana
hubungan manusia dengan alam, dengan sesama manusia, dirinya sendiri,
nilai-nilai moral dan bagaimana pula hubungan manusia dengan Tuhan menjadi tema
sentral dalam Ilmu Budaya Dasar.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan
adalah :
-
Manusia dan cinta kasih
-
Manusia dan keindahan
-
Manusia dan penderitaan
-
Manusia dan keadilan
-
Manusia dan pandangan hidup
-
Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
-
Manusia dan kegelisahan
-
Manusia dan harapan.
Kedelapan pokok bahasan itu termasuk
dalam karya-karya yang tercakup dalam pengetahuan budaya. Perwujudan mengenai
cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat, lukisan,
patung dan sebagainya. Masing-masing pokok bahasan dapat didekati dengan baik
menggunakan cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri maupun
secara gabungan cabang-cabang tersebut. Pokok bahasan manusia dan cinta kasih
misalnya, dapat didekati dengan menggunakan karya seni sastra, atau filsafat
atau seni tari dan sebaginya. Disamping itu pokok bahasan manusia dan cinta
kasih juga dapat didekati dengan menggunakan gabungan karya seni sastra, karya
seni tari, atau filsafat dan sebagainya.
v Manusia dan Kebudayaan
Pengertian Manusia
Pengertian
Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak
dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri.Karena manusia menjalankan
peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan
perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui
medium kehidupan sosial.
Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada
dasarnya adalah kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya adalah
kehidupan bersama, serta bagaimana tanggungjawab dan kewajibannya di dalam
kebersamaan.
anpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak
mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa
menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan
seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial,
karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma
sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu
penilaian dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila
ia hidup di tengah-tengah manusia
Pengertian Hakekat Manusia
Hakikat
manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap
manusia. Kata manusia berasal dari kata “ manu ”
dari bahasa Sanksekerta atau “ mens ” dari bahasa Latin yang berarti berpikir,
berakal budi, atau bisa juga dikatakan “ homo ” yang juga
berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam membedakan
manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi
dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya
di dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki
derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.
Kepribadian
Bangsa Timur
Manusia
merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Manusia membutuhkan
manusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan bertahan hidup. Hal tersebut benar
– benar dianut oleh masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa
kebersamaan yang kuat bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa.
Segala
sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan
yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan
kepribadianyang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki
banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun
berbeda.
Sistem
ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan
hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau
masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan
tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa.
Sistem
sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem
teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai
budaya yang berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling
menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya
akulturasi tersebut.
Pada
dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan
toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika
serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada
umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur
kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan
dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya :
Handphone, komputer, dan lain – lain.
Namun
ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai
faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru
diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Pengertian
Kebudayaan
Secara
etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “budhayah”, yaitu bentuk
jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan ahli antropologi yang
memberikan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah E.B.
Tylor dalam buku yang berjudul “Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta
kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Pada sisi yang agak
berbeda,
Koentjaraningrat
mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil
kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkanya dengan belajar
dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dari beberapa pengertian
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem
gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan
cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.
Secara
lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1.Kebudayaan
adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia, yang meliputi:
b.kebudayaan
materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda ciptaan manusia,
misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.
c.Kebudayaan
non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan
diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
2.Kebudayaan
itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin
diperoleh dengan cara belajar.
3.Kebudayaan
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat kemungkinannya
sangat kecil untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak
mungkin manusia (secara individual maupun kelompok) dapat mempertahankan
kehidupannya. Jadi, kebudayaan adalah hampir semua tindakan manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
Unsur Unsur Kebudayaan
Pengertian dari unsu-unsur kebudayaan adalah komponen-komponen
pokok yang menjadi pembentuk suatu kebudayaan.Beberapa orang sarjana, telah
mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, misalnya Melville J.
Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan,
dikatakannya bahwa hanya ada empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat-alat
teknologi, system ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik, sedangkan Bronislaw
Malinowski mengatakan bahwa unsur-unsur itu terdiri dari system
norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan,
dan organisai kekuatan. C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal
Categories ofCulture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan Universal,
yaitu:
1. System Religi
(system kepercayaan)
Merupakan produk manusia sebagai homo religious. Manusia yang
memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan
dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar, karena itu manusia takut,
sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama
2. System organisasi
kemasyarakatan.
Merupakan produk manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa
tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan
dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. System pengetahuan
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat
diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain.
Kemampuan manusia mengingat- ingat apa yang telah diketahui kemudian
menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa. Menyebabkan pengetahuan
menyebar luas. Lebih-lebih bila pengetahuan itu dibukukan, maka penyebaran
dapat dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
4. System mata
pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi.
Merupakan
produk manusia sebagai homoeconomicus menjadi tingkat kehidupan manusia secara
umum terus meningkat.
5. System Teknologi
dan Peralatan.
Merupakan produk manusia sebagai homo faber. Bersumber dari
pemikiranya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang
sesuatu dengan erat, manusia dapat membuat dan mempergunakan alat . dengan
alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya
dari pada binatang
6.Bahasa.
Merupakan produk manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia
pada mulanya diwujutkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan
dalam bentuk lisan, dan akhirnya menjadi bentuk bahasa tulisan.
7.Kesenian
Merupakan produk manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia
dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk
dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata memenuhi kebutuhan isi perut saja,
mereka juga perlu pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya
dapat dipenuhi melalui kesenian.
Wujud Kebudayaan
Menurut
J.J. Hoenigman,
wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga yaitu :gagasan, aktivitas, dan wujud
sebagai benda adalah sebagai berikut :
1. Kompleks gagasan,
konsep, dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut system budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat
dilihat, dan berpusat pada kepala- kepala manusia yang menganutnya, atau dengan
perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan
bersangkutan hidup. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu
dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam
karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Kompleks aktivitas
:
Berupa aktifitas manusia yang salaing berinteraksi, bersifat
kongkret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut system
sosial. System sosial ini terdiri dari aktifitas-aktifitas
manusia-manusia yang berinteraksi, berhungan, serta bergaul satu dengan yang
lain dari detik ke detik, dari hari ke hari. Dan dari tahun ke tahun, slain
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai
rangkaian aktifitas manusia dalam masyarakat, system sosial bersifat kongkret,
terjadi di sekeliling kita sehari-hari, biasa diobservasi, difoto dan
didokumentasikan.
3. Wujud sebagai
benda :
Aktifitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari
berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai
tujuannya. Aktifitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai
keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga
disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai benda yang
bergerak.
Orientasi Nilai Budaya
Lima
Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia (
kerangka Kluckhohn ) :
Hakekat
Hidup
Hidup
itu buruk
Hidup itu baik
Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
Hidup itu baik
Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
Hakekat
Karya
Karya
itu untuk menafkahi hidup
Karya itu untuk kehormatan.
Karya itu untuk kehormatan.
Persepsi
Manusia Tentang Waktu
Berorientasi
hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok.
Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini
pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
Pandangan
Terhadap Alam
Manusia
tunduk kepada alam yang dashyat.
Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
Manusia berusaha menguasai alam.
Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
Manusia berusaha menguasai alam.
Hubungan
Manusia Dengan Manusia
Orientasi
kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong
royong.
Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.
Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.
perubahan
kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Perubahan Kebudayaan
Pengertian
perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena
ketidak sesuaian diantara
unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak
serasi fungsinya bagi kehidupan.
faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1. Faktor intern
1. Faktor intern
Perubahan
Demografis
Konflik social
Bencana alam
Perubahan lingkungan alam
Konflik social
Bencana alam
Perubahan lingkungan alam
2. faktor eksternal
Perdagangan
Penyebaran agama
Peperangan
Penyebaran agama
Peperangan
Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Manusia
dalam kehidupan di dunia ini mempunyai peranan yang sangat unik sehingga dapat
dipandang dari berbagai segi ilmu pengetahuan. Menurut ilmu eksakta, manusia
dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk suatu
jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia ( ilmu kimia ) , dan
merupakan kumpulan dari energi ( ilmu fisika ) ,manusia merupakan mahluk
biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia ( biologi ). Masih banyak
ilmu lain yang menerangkan bahwa manusia itu mempunyai peran unik di dalam
kehidupan. Manusia di susun atas unsur-unsur di bagi 2 kelompok besar yaitu:
1.
Manusia terdiri dari 4 unsur yang terkait :
-
Unsur jasad yaitu unsur yang dimana orang lain maupun diri kita sendiri
dapat melihat , meraba, dan menempati
ruang dan waktu dalam kata lain maksudnya tubuh kita sendiri.
-
Unsur hayat yaitu unsure yang ditandai dengan gerakan dan mengandung unsur
hidup.
-
Unsur roh / ruh yaitu bimbingan dan pimpinan dari Tuhan , sehingga daya yang
bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
-
Unsur nafsu yaitu berarti mengerti akan diri nya sendiri.\
2.
Sebagai satu kepribadian punya 3 unsur yaitu:
-
Id yaitu struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak Nampak.
-
Ego disebut juga sebagai kepribadian “eksklusif” karena peranannya dalam
menghubungkan energy Id ke dalam sosial dimengerti oleh orang lain.
-
Super ego merupakan struktur kepribadian paling akhir. Lain dari Id dan Ego
yang tumbuh dalam lingkungan internal, super ego lahir dalam lingkungan
eksternal .
Jadi hubungan Antara manusia dan kebudayaan sangat erat adanya, sebagaimana
yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan
kebudayaan.
v Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam
kesusastraan
IBD,
yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the
humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti
manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities
berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk
menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities,
disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the
humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan
keadaan dan waktu. Pada umunmya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni
dan cabang-cabangnya tennasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya.
Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang
menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang
menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Karena
seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah
berkomunikasi. Karena tidak normatif,
nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara
penyampaiannya.
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai
peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa.
Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua
pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang
kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya
untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia
mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya
yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan
demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah
mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena
pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu
filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih,
kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak.
Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
\
Karena seni memegang peranan penting, maka
seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting
adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan.
Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dart pengamatan
orang lain.
IBD adalah salah satu mata kuliah yang
diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dart MKDU. IBD tidak dimaksudkan
untuk mendidik ahti-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang tennasuk didalam
pengetahuan budaya ( The Humanities ), Akan tetapi IBD semata-mata sebagai
salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas
wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Pada
waktu menggunakan karya sastra, misalnya. Mahasiswa tidak perlu mengetahui
sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan sebaginya. Memang seperti
cabang-cabang the humanities lainnya, dalam Ilmu Budaya Dasar sastra tidak
diajatkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai
alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa
untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan
sebagainya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu : dengan
mempelajari satu atau sebagian dart disiplin ilmu yang tercakup dalam the
humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
Ilmu
Budaya Dasar Yang Dihubungkan dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang
dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih
besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa
itu sendiri berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”.
Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau
ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel,
ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi
dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa
bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah
prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun. Prosa terbagi atas dua jenis,
yaitu prosa lama dan prosa baru.
Lima Komponen Dalam Prosa Lama :
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara
Lima Komponen Dalam Prosa Baru :
1. Cerita pendek
2. Roman/ novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
Nilai – nilai Prosa Dalam Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung
cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung
membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca
lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh
dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana
mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.
Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang
asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama
hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah
lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi
yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan
sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan
masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau
kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan
kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli
imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari
warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan
wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat
menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu.
Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon
emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang
disajikan dalam kehidupan sendiri.
IBD
yang dihubungkan dengan puisi
Puisi (dari bahasa Yunani kuno:
ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa
digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti
semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme
ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas Penyair Dalam Membangun
Puisinya, yaitu ;
1. Figura bahasa ( figurative language
) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga
puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu
kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata
yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair
sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu
kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi
tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk
mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati
Adapun alasan-alasan yang mendasari
penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman
hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran
individual.
3. Puisi dan keinsyafan sosial.
v Manusia Dan Cinta Kasih
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa
sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya
perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan
demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada
seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1.Cinta bersifat manusiawi
2.Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3.Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur - unsur dasar tertentu yaitu:
1.Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2.Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3.Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4.Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks mengemukakan bahwa wanita dan pria dapat disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk normal dan bertanggung jawab, hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.
Abnormalitas menurut Dra. Kartini dibagi dalam tiga golongan, yaitu:
1.Dorongan Seksual yang abnormal
Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita dalam melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan dan seterusnya.
Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.
Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau paksaan.
Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak bersetubuh.
2.Partner Seks yang abnormal
Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.
zoofilia, terhadap hewan.
Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.
Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
3.Dalam pemuasan dorongan seksual
Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan seks dengan melihat orang lain telanjang.
Transvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan jenis.
Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1.Cinta bersifat manusiawi
2.Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3.Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur - unsur dasar tertentu yaitu:
1.Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2.Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3.Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4.Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks mengemukakan bahwa wanita dan pria dapat disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk normal dan bertanggung jawab, hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.
Abnormalitas menurut Dra. Kartini dibagi dalam tiga golongan, yaitu:
1.Dorongan Seksual yang abnormal
Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita dalam melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan dan seterusnya.
Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.
Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau paksaan.
Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak bersetubuh.
2.Partner Seks yang abnormal
Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.
zoofilia, terhadap hewan.
Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.
Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
3.Dalam pemuasan dorongan seksual
Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan seks dengan melihat orang lain telanjang.
Transvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan jenis.
Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.
Cinta
Menurut Ajaran Agama
Ada yang
berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan
dengan agama, tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya
cinta dalam kehidupan. Di satu pihak ada yang mengatakan, cinta di dengungkan
lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain ada juga yang
mengatakan dalam praktik kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari
kenyataan.
Cinta menampakkan
di dalam kehidupan manusia dalam berbagai bentuk, kadang-kadang seseorang
mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang seseorang mencintai orang lain. Atau
juga istri dan anaknya, hartanya allah dan rasulnya, berbagai bentuk cinta ini
bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur'an
Kasih Sayang
Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan
tentang adanya macam macam cinta, yaitu:
1.Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
2.Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
3.Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
4.Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
5.Cinta Terhadap Allah
1.Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
2.Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
3.Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
4.Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
5.Cinta Terhadap Allah
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti
erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan
sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan
realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban
yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Pemujaan
Pemujaan
berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa
– dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada
orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan Yang Maha Esa. Pemujaan kepada Tuhan
adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan
makna dari kehidupan yang sebenarnya. Cara pemujaan dalam kehidupan manusia
terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi
dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan.
SUMBER
Komentar
Posting Komentar