Permainan Tradisional Indonesia
Avinda Martika
31413521
2IDO2
31413521
2IDO2
CONGKLAK
Congklak adalah suatu permainan tradisional
yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia.
Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji
congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari
tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil.
Nama di berbagai daerah
Di Jawa, permainan ini lebih
dikenal dengan nama congklak, dakon, dhakon atau dhakonan.
Di beberapa daerah di Sumatera yang berkebudayaan Melayu,
permainan ini dikenal dengan nama congkak. Di Lampung
permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban, sedangkan di Sulawesi
permainan ini lebih dikenal dengan beberapa nama: Mokaotan, Maggaleceng,
Aggalacang dan Nogarata.
Permainan
ini di Malaysia
juga dikenal dengan nama congkak, sedangkan dalam bahasa Inggris
permainan ini disebut Mancala.
Permainan congklak
Permainan
congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan
yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji
congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari
kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian,
batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang
yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di
kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi
kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
Pada awal
permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain
yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan
diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila
biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil
biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lobang besar miliknya
maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di
lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi
yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia
berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan
dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh
biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan
biji terbanyak.
Komentar
Posting Komentar