Memperpendek Gap Sosial
bedaan tingkat pendidikan dan status sosial dapat
menimbulkan suatu keadaan yang heterogen. Heterogenitas tersebut dapat
berlanjut dan memacu adanya persaingan, lebih-lebih jika penduduk di kota
semakin bertambah banyak dan dengan adanya sekolah-sekolah yang beraneka ragam
terjadilah berbagai spesialisasi di bidang keterampilan ataupun di bidang jenis
mata pencaharian.
Individualisme
Perbedaan status sosial-ekonomi
maupun kultural dapat menimbulkan sifat “individualisme”. Sifat
kegotongroyongan yang murni sudah sangat jarang dapat dijumpai di kota.
Pergaulan tatap muka secara langsung dan dalam ukuran waktu yang lama sudah
jarang terjadi, karena komunikasi lewat telepon sudah menjadi alat penghubung
yang bukan lagi merupakan suatu kemewahan. Selain itu karena tingkat pendidikan
warga kota sudah cukup tinggi, maka segala persoalan diusahakan diselesaikan
secara perorangan atau pribadi, tanpa meminta pertimbangan keluarga lain.
Toleransi
Sosial
Kesibukan masing-masing warga kota
dalam tempo yang cukup tinggi dapat mengurangi perhatiannya kepada sesamanya.
Apabila ini berlebihan maka mereka mampu akan mempunyai sifat acuh tak acuh
atau kurang mempunyai toleransi sosial. Di kota masalah ini dapat diatasi
dengan adanya lembaga atau yayasan yang berkecimpung dalam bidang
kemasyarakatan.
Jarak
Sosial
Kepadatan penduduk di kota-kota
memang pada umumnya dapat dikatakan cukup tinggi. Biasanya sudah melebihi
10.000 orang/km2. Jadi, secara fisik di jalan, di pasar, di toko, di
bioskop dan di tempat yang lain warga kota berdekatan tetapi dari segi sosial
berjauhan, karena perbedaan kebutuhan dan kepentingan.
Pelapisan
Sosial
Perbedaan status, kepentingan dan
situasi kondisi kehidupan kota mempunyai pengaruh terhadap sistem penilaian
yang berbeda mengenai gejala-gejala yang timbul di kota. Penilaian dapat
didasarkan pada latar belakang ekonomi, pendidikan dan filsafat. Perubahan dan
variasi dapat terjadi, karena tidak ada kota yang sama persis struktur dan
keadaannya.
Suatu hal yang perlu ditambahkan
sebagai penjelasan ialah pengertian mengenai istilah“neighborhood”. Dalam pengertian “neighborhood” terkandung unsur-unsur fisis dan
sosial, karena unsur-unsur tersebut terjalin menjadi satu unit merupakan satu
unit tata kehidupan di kota. Unsur-unsurnya antara lain gedung-gedung sekolah,
bangunan pertokoan, pasar, daerah-daerah terbuka untuk rekreasi, jalan kereta
api, jalan mobil dan sebagainya. Unsur-unsur tersebut menimbulkan kegiatan dan
kesibukan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, sesungguhnya “neighborhood” ini sudah tidak merupakan hal baru
bagi kita. Dalam kota terdapat banyak unit atau kelompok “neighborhood”, karena “neighborhood” ini dibatasi oleh beberapa
persyaratan tertentu, antara lain:
·
Lingkungan
ini terbatas pada jarak pencapaian antara seseorang dengan toko atau sekolah,
misalnya dapat dilakukan dengan jalan kaki.
·
Bila
seseorang terpaksa harus memakai kendaraan, maka pekerjaannya tidak perlu
melalui lalu lintas yang ramai dan padat.
·
Dari
segi jumlah penduduk, maka satu unit “neighborhood” didiami oleh 5.000 sampai 6.000
orang. Untuk tempat-tempat di Indonesia angka ini tentu tidak akan sama dan
mungkin akan menunjukkan angka yang lebih besar.
Sebuah unit “neighborhood” dapat terbentuk kalau terjadi
jalinan dan interaksi sosial diantara warga kota sesamanya. Unit atau
kelompok “neighborhood” ini dapat terjadi dengan sendirinya, tetapi dapat juga
terjadi dengan suatu perencanaan pembangunan kota, yaitu dengan merencanakan
daerah-daerah lingkungan kehidupan yang khusus dan memenuhi persyaratan praktis
dan menyenangkan. Bertambahnya penghuni kota baik berasal dari dari penghuni
kota maupun dari arus penduduk yang masuk dari luar kota mengakibatkan
bertambahnya perumahan-perumahan yang berarti berkurangnya daerah-daerah kosong
di dalam kota. Semakin banyaknya anak-anak kota yang menjadi semakin banyak
pula diperlukan gedung-gedung sekolah. Bertambah pelajar dan mahasiswa berarti
bertambah juga jumlah sepeda dan kendaraan bermotor roda dua. Toko-toko.
Warung makan atau restoran bertambahnya terus sehingga makin mempercepat
habisnya tanah-tanah kosong di dalam kota. Kota terpaksa harus diperluas secara
bertahap menjauhi kota.
Komentar
Posting Komentar