Warga Bogor Peduli Terhadap Underpass IPB
Setelah hampir lima tahun tidak digunakan, underpass pedestrian yang menghubungkan Kampus
IPB Baranangsiang dan Kebun Raya Bogor kini memiliki wajah baru. Belasan
lukisan yang terpampang di kiri dan kanan lorong sepanjang 22 meter tersebut,
memberikan pemandangan yang berbeda dari fasilitas pejalan kaki lainnya yang
ada di Kota Bogor. Hal ini menjadi salah satu daya tarik yang ditawarkan
Pemerintah Kota Bogor agar masyarakat dapat merasa nyaman dalam memanfaatkan
fasilitas publik.
Pengelolaan galeri seni yang melibatkan
seniman-seniman Bogor tersebut diarahkan oleh Walikota Bogor, Bima Arya, untuk
berada di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor. Sedangkan
operasional dan pemeliharaan underpass secara keseluruhan melibatkan beberapa
dinas terkait seperti Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Pengawasan
Bangunan dan Permukiman (Wasbangkim), Dinas Bina Marga dan Sumber Daya
Air, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan Satuan Polisi Pamong Praja. Bima
Arya juga mengajak para pelajar yang tergabung dalam Komunitas Gebu Cinta untuk
turut memelihara keindahan dan kenyamanan underpass tersebut.
“Ini kedua kali kami turun untuk Aksi
Simpatik Bebersih Underpass. Kami
ingin masyarakat Kota Bogor menyebrang jalan lebih aman, lebih nyaman”, tutur
Kania Falahiatika, kordinator Aksi Simpatik Bebersih Underpass.
Pelajar kelas dua SMP tersebut, bersama
hampir 30 orang lainnya, membersihkan lantai dan dinding underpass sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Selain bebersih, Komunitas Gebu Cinta juga membantu menyosialisasikan
penggunaan underpass kepada
pejalan kaki yang hendak menyebrang jalan. Beberapa orang bertugas mengarahkan
pejalan kaki untuk menyebrang dengan menggunakan underpass yang
tak jauh dari Tugu Kujang.
Underpass yang diaktifkan kembali secara resmi oleh Walikota Bogor Senin
(14 Juli 2014) lalu, kini ramai dilalui oleh pejalan kaki yang biasanya
menyebrang di zebracross Tugu Kujang. Pejalan kaki diarahkan
untuk menggunakan underpass dan menghentikan angkutan umum di
halte yang tersedia di depan pintu 4 Kebun Raya Bogor. Hal ini bertujuan
mengurangi penumpukan kemacetan di pertigaan Tugu Kujang yang disebabkan oleh
angkutan umum yang mengetem di area tersebut.
Selain itu, permasalahan lain yang menjadi
perhatian pemerintah adalah aksi vandalisme pada dinding luar area gerbang underpass.
Beberapa kali melakukan pengecatan pada dinding tersebut, tidak menghentikan
aksi corat-coret yang biasanya dilakukan malam hari. Yadi menjelaskan bahwa
pihaknya akan membuat vertical garden pada dinding tersebut untuk
mengantisipasi vandalisme yang terus berulang. Rencana pembuatan vertical
garden tersebut
akan dilakukan Jumat pekan ini.
Semua berharap terjalin kerjasama antar
Satuan Kerja Perangkan Daerah (SKPD) dalam pengelolaan dan pemeliharaan underpass IPB – KRB tersebut sehingga tetap
terjaga kondisinya dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
Komentar
Posting Komentar